Melihat Neneknya sedang asyik
menulis Adi bertanya,
"Nenek sedang menulis apa?"
Mendengar pertanyaan cucunya,
sang Nenek berhenti menulis lalu berkata,
"Adi cucuku, sebenarnya nenek sedang menulis tentang Adi.
Namun ada yang lebih penting dari isi tulisan Nenek ini, yaitu pensil yang sedang Nenek pakai. Nenek berharap Adi dapat menjadi seperti pensil ini ketika besar nanti."
"Apa maksud Nenek bahwa Adi
harus dapat menjadi seperti sebuah
pensil? Lagipula sepertinya pensil
itu biasa saja, sama seperti pensil
lainnya," jawab Adi dengan bingung.
Nenek tersenyum bijak dan menjawab,
"Itu semua tergantung bagaimana Adi melihat pensil ini.
Tahukah kau, Adi, bahwa sebenarnya pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup."
"Apakah Nenek bisa menjelaskan
lebih detil lagi padaku?" pinta Adi
"Tentu saja Adi," jawab Nenek
dengan penuh kasih
"Kualitas pertama, pensil dapat mengingatkanmu bahwa kau bisa
melakukan hal yang hebat dalam hidup ini.
Layaknya sebuah pensil ketika menulis,
kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini.
Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing
kita menurut kehendakNya".
"Kualitas kedua, dalam proses menulis,
kita kadang beberapa kali harus berhenti
dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil yang kita pakai.
Rautan itu pasti akan membuat pensil menderita.
Tapi setelah proses meraut selesai, pensil itu akan mendapatkan ketajamannya kembali.
Begitu juga denganmu, dalam hidup ini kau harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".
"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus,
untuk memperbaiki kata-kata yang salah.
Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek.
Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".
"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil
bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil.
Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam
dirimu".
"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan.
Seperti juga Adi, kau harus sadar kalau apapun yang kau
perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan.
Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".
"Nah, bagaimana Adi? Apakah kau
mengerti apa yang Nenek sampaikan?"
"Mengerti Nek, Adi bangga punya
Nenek hebat dan bijak sepertimu."
menulis Adi bertanya,
"Nenek sedang menulis apa?"
Mendengar pertanyaan cucunya,
sang Nenek berhenti menulis lalu berkata,
"Adi cucuku, sebenarnya nenek sedang menulis tentang Adi.
Namun ada yang lebih penting dari isi tulisan Nenek ini, yaitu pensil yang sedang Nenek pakai. Nenek berharap Adi dapat menjadi seperti pensil ini ketika besar nanti."
"Apa maksud Nenek bahwa Adi
harus dapat menjadi seperti sebuah
pensil? Lagipula sepertinya pensil
itu biasa saja, sama seperti pensil
lainnya," jawab Adi dengan bingung.
Nenek tersenyum bijak dan menjawab,
"Itu semua tergantung bagaimana Adi melihat pensil ini.
Tahukah kau, Adi, bahwa sebenarnya pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup."
"Apakah Nenek bisa menjelaskan
lebih detil lagi padaku?" pinta Adi
"Tentu saja Adi," jawab Nenek
dengan penuh kasih
"Kualitas pertama, pensil dapat mengingatkanmu bahwa kau bisa
melakukan hal yang hebat dalam hidup ini.
Layaknya sebuah pensil ketika menulis,
kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini.
Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing
kita menurut kehendakNya".
"Kualitas kedua, dalam proses menulis,
kita kadang beberapa kali harus berhenti
dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil yang kita pakai.
Rautan itu pasti akan membuat pensil menderita.
Tapi setelah proses meraut selesai, pensil itu akan mendapatkan ketajamannya kembali.
Begitu juga denganmu, dalam hidup ini kau harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".
"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus,
untuk memperbaiki kata-kata yang salah.
Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek.
Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".
"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil
bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil.
Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam
dirimu".
"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan.
Seperti juga Adi, kau harus sadar kalau apapun yang kau
perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan.
Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".
"Nah, bagaimana Adi? Apakah kau
mengerti apa yang Nenek sampaikan?"
"Mengerti Nek, Adi bangga punya
Nenek hebat dan bijak sepertimu."
0 komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here .. ˆ⌣ˆ